Search Repository Universitas Fort De Kock

Penggunaan IUD sebagai salah satu metode kontrasepsi masih cukup
rendah, dimana di Indonesia capaian penggunaan IUD hanya sebesar 8,03%.
Begitu juga di Puskesmas Ikur Koto Kota Padang yang hanya mencapai 3,52%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi rendahnya
minat peserta KB dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD pada PUS di Puskesmas
Ikur Koto Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional study. Populasi adalah seluruh akseptor KB yaitu
sebanyak 3.537 akseptor. Pengambilan menggunakan teknik purposive sampling
dengan besaran sampel sebanyak 97 responden. Pengumpulan data menggunakan
instrumen berupa kuisioner. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat
menggunakan chi-square test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50,5%
pengetahuan tinggi, 59,8% dukungan suami kurang, 82,5% dukungan petugas
baik, 54,6% ketersediaan pelayanan kurang dan 86,6% tidak memilih IUD.
Variabel yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD adalah
pengetahuan (p value = 0,019 dan OR = 6,658), dukungan suami (p value = 0,009
dan OR = 6,322) dan ketersediaan pelayanan (p value = 0,031 dan OR = 4,902),
sedangkan peran petugas kesehatan tidak berhubungan dengan pemilihan IUD( p
= 0,862). Disimpulkan bahwa pengetahuan, dukungan suami dan ketersediaan
pelayanan merupakan faktor yang berhubungan dengan minat penggunaan IUD.
Maka dari itu diharapkan kepada pihak petugas kesehatan untuk lebih
meningkatkan upaya edukasi dan penyuluhan tentang IUD serta meningkatkan
fokus keterlibatan pihak suami dalam proses edukasi tentang IUD.

The use of IUDs as one of the contraceptive methods is still quite low, with the
IUD usage rate in Indonesia being only 8.03%. Similarly, at the Ikur Koto Community
Health Center in Padang City, it only reaches 3.52%. This study aims to identify the
factors influencing the low interest of family planning participants in choosing the IUD
contraceptive device among reproductive age couples at the Ikur Koto Community Health
Center, Padang City. This is a descriptive analytic study with a cross-sectional approach.
The population consists of all family planning acceptors, totaling 3,537 participants.
Sampling was conducted using purposive sampling technique with a sample size of 97
respondents. Data collection used a questionnaire as the instrument. Data analysis
included univariate and bivariate analysis using the chi-square test. The results of the
study showed that 50.5% had high knowledge, 59.8% had insufficient husband support,
82.5% received good support from health workers, 54.6% had insufficient service
availability, and 86.6% did not choose the IUD. The variables associated with IUD
contraceptive device selection were knowledge (p-value = 0.019 and OR = 6.658),
husband support (p-value = 0.009 and OR = 6.322), and service availability (p-value =
0.031 and OR = 4.902), while the role of health workers was not associated with IUD
selection (p = 0.862). It was concluded that knowledge, husband support, and service
availability are factors related to the interest in using the IUD. Therefore, it is
recommended that health workers improve educational efforts and counseling about the
IUD and increase the involvement of husbands in the educational process regarding the
IUD.