Pengaruh Pemberian Pijat Oksitosin dan jantung pisang (Musa Paradisiaca) Terhadap Kelancaran Produksi ASI Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Semurup Kecamatan Air Hangat Barat Tahun 2024

Categorie(s):
   Skripsi
Author(s):
   Dewi, Lola Santia
Advisor:
Mardiah, Ainal
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Pijat Oksitosin Dan Jantung Pisang & Kelancaran Produksi ASI
DOI:
-
Abstract :
Menurut WHO tahun 2018 masih di bawah target cakupan ASI eksklusif
yang ditetapkan oleh WHO yaitu sebesar 50%. Cakupan pemberian ASI eksklusif
di Asia Timur sebanyak 30% dan Asia Selatan sebanyak 47% dan negara
berkembang sebanyak 46%. Secara keseluruhan, didapati kurang dari 40% anak di
bawah usia enam bulan diberi ASI. Hal tersebut belum sesuai dengan target WHO
yaitu meningkatkan pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai
paling sedikit 50%. Ini merupakan target ke lima WHO di tahun 2025. Tujuan
penelitian adalah mengetahui pengaruh pemberian pijat oksitosin dan jantung
pisang (musa paradisiaca) terhadap kelancaran produksi ASI ibu menyusui.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian Quasy
Eksperiment dengan rancangan penelitian Two Group Pre and Post Test with
Control Design. Penelitian ini telah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
Semurup Kecamatan Air Hangat Barat Tahun 2024 pada Bulan September-
Desember tahun 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui
yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Semurup Kecamatan Air Hangat Barat
sebanyak 1350 orang dengan sampel sebanyak 32 orang. Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling. Hasil penelitian
menggunakan uji dependen didapatkan pada pemberian pijat oksitosin nilai p
value = 0,000 (p<0,05), sedangkan pada pemberian pijat oksitosin nilai p value =
0,000 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian pijat oksitosin
dan jantung pisang (musa paradisiaca) terhadap kelancaran produksi ASI ibu
menyusui. Maka disarankan dapat digunakan sebagai pedoman dalam tindakan
komplementer kebidanan dalam pengobatan non farmakologi, sehingga dapat
disosialisasikan khususnya pada wanita yang mengalami masalah kelancaran ASI.
Download From Google Drive