Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi
Categorie(s):
Skripsi
Author(s):
Fiatmi, Ira
Advisor:
Sari, Novi Wulan
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Pemilihan AKDR, PUS
DOI:
-
Abstract :
AKDR merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang
direkomendasikan di Indonesia karena memiliki berbagai kelebihan jika dibandingkan
dengan metode kontrasepsi lainnya. Namun penggunaan AKDR masih cukup rendah
yaitu 8,03%. Begitu juga di Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi AKDR
merupakan yang hanya mencapai 1,5% dan angka ini menempatkan Puskesmas Rasimah
Ahmad dengan capaian penggunaan AKDR terendah di Kota Bukittinggi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemilihan AKDR pada PUS di
wilayah kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah seluruh
akseptor KB yaitu sebanyak 2.608 akseptor. Pengambilan sampel secara random
sampling dengan besaran sampel sebanyak 96 responden. Pengumpulan data
menggunakan instrumen berupa kuisioner. Analisis data meliputi analisis univariat dan
bivariat menggunakan chi-square test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,1%
pengetahuan rendah, 52,1% sikap negatif, 52,1% dukungan suami kurang, 83,3%
dukungan petugas baik dan 77,1% tidak memilih AKDR. Variabel yang berhubungan
dengan pemilihan AKDR adalah pengetahuan ( p value = 0,000 dan OR = 7,822),
sikap ( p value = 0,004 dan OR = 5,276) dan dukungan suami ( p value = 0,004
dan OR = 5,276), sedangkan peran petugas kesehatan tidak berhubungan dengan
pemilihan AKDR ( p = 0,348). Disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap dan dukungan
suami merupakan faktor yang mempengaruhi pemilihan AKDR. Maka dari itu diharapkan
kepada pihak petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan upaya edukasi dan penyuluhan
tentang AKDR serta meningkatkan fokus keterlibatan pihak suami dalam proses edukasi
tentang AKDR.
direkomendasikan di Indonesia karena memiliki berbagai kelebihan jika dibandingkan
dengan metode kontrasepsi lainnya. Namun penggunaan AKDR masih cukup rendah
yaitu 8,03%. Begitu juga di Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi AKDR
merupakan yang hanya mencapai 1,5% dan angka ini menempatkan Puskesmas Rasimah
Ahmad dengan capaian penggunaan AKDR terendah di Kota Bukittinggi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemilihan AKDR pada PUS di
wilayah kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah seluruh
akseptor KB yaitu sebanyak 2.608 akseptor. Pengambilan sampel secara random
sampling dengan besaran sampel sebanyak 96 responden. Pengumpulan data
menggunakan instrumen berupa kuisioner. Analisis data meliputi analisis univariat dan
bivariat menggunakan chi-square test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,1%
pengetahuan rendah, 52,1% sikap negatif, 52,1% dukungan suami kurang, 83,3%
dukungan petugas baik dan 77,1% tidak memilih AKDR. Variabel yang berhubungan
dengan pemilihan AKDR adalah pengetahuan ( p value = 0,000 dan OR = 7,822),
sikap ( p value = 0,004 dan OR = 5,276) dan dukungan suami ( p value = 0,004
dan OR = 5,276), sedangkan peran petugas kesehatan tidak berhubungan dengan
pemilihan AKDR ( p = 0,348). Disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap dan dukungan
suami merupakan faktor yang mempengaruhi pemilihan AKDR. Maka dari itu diharapkan
kepada pihak petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan upaya edukasi dan penyuluhan
tentang AKDR serta meningkatkan fokus keterlibatan pihak suami dalam proses edukasi
tentang AKDR.