Efektifitas Kombinasi Terapi Ozon Terapi Infra Merah Dengan Madu Untuk Penyembuhan Ulkus Kaki Diabetes Melitus Diwilayah Kerja Puskesmas Agam Tahun 2024
Categorie(s):
Skripsi
Author(s):
Widiya, Yelma
Advisor:
Lazdia, Wenny
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Terapi Ozon, Terapi Infra Merah, Madu, Luka Diabetes Melitus.
DOI:
-
Abstract :
Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh tingginya kadar
glukosa dalam darah, yang disertai dengan kelainan metabolik. Ulkus adalah salah
satu komplikasi kronis yang paling berbahaya dari diabetes melitus. Ulkus kaki
diabetik terjadi karena gangguan pada sirkulasi darah, saraf, dan infeksi pada kaki
bagian bawah, yang dapat menyebabkan luka yang sulit sembuh. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kombinasi terapi ozon, terapi
infra merah dengan madu dalam proses penyembuhan luka diabetes mellitus di
Kabupaten Agam. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain Quasi
Eksperimen dan pendekatan Two Group Pretest Posttest Design. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien yang terindikasi mempunyai luka diabetes
mellitus di Kabupaten Agam. Penelitian ini dilakukan pada bulan September-
Desember Tahun 2024. Sampel pada penelitian ini sebanyak 8 responden.
Pengambilan sampel dengan purposive sampling, data di analisa secara Univariat
dan Bivariat. Penelitian ini menggunakan lembar observasi BWAT (Bates-Jensen
Wound Assesment Tool) dan SOP Perawatan luka menggunakan terapi ozon, terapi
infra merah dengan madu. Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa rerata luka
diabetes mellitus sebelum diberikan terapi ozon, terapi infra merah dengan madu
yaitu 40,63 dan rerata penyembuhan luka diabetes mellitus sesudah diberikan terapi
ozon, terapi infra merah dengan madu yaitu 25,75. Terdapat perbedaan perubahan
antara pemberian terapi ozon, terapi infra merah dengan madu dan kelompok
kontrol dengan rata-rata sebelum diberikan 35,00 dan setelah diberikan 31,88. Hasil
analisa bivariat menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan terapi ozon, terapi
infra merah dengan madu dalam proses penyembuhan luka diabetes mellitus
diperoleh Pvalue (0,000) (0,05) (Ho ditolak). Jadi, dapat disimpulkan bahwa
pemberian terapi ozon, terapi infra merah dengan madu lebih efektif dalam proses
penyembuhan luka diabetes mellitus di Kabupaten Agam. Diharapkan bagi
responden agar menerapkan penggunaan terapi ozon, terapi infra merah dengan
madu untuk penyembuhan luka diabetes mellitus serta memperhatikan personal
hygiene pada luka.
glukosa dalam darah, yang disertai dengan kelainan metabolik. Ulkus adalah salah
satu komplikasi kronis yang paling berbahaya dari diabetes melitus. Ulkus kaki
diabetik terjadi karena gangguan pada sirkulasi darah, saraf, dan infeksi pada kaki
bagian bawah, yang dapat menyebabkan luka yang sulit sembuh. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kombinasi terapi ozon, terapi
infra merah dengan madu dalam proses penyembuhan luka diabetes mellitus di
Kabupaten Agam. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain Quasi
Eksperimen dan pendekatan Two Group Pretest Posttest Design. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien yang terindikasi mempunyai luka diabetes
mellitus di Kabupaten Agam. Penelitian ini dilakukan pada bulan September-
Desember Tahun 2024. Sampel pada penelitian ini sebanyak 8 responden.
Pengambilan sampel dengan purposive sampling, data di analisa secara Univariat
dan Bivariat. Penelitian ini menggunakan lembar observasi BWAT (Bates-Jensen
Wound Assesment Tool) dan SOP Perawatan luka menggunakan terapi ozon, terapi
infra merah dengan madu. Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa rerata luka
diabetes mellitus sebelum diberikan terapi ozon, terapi infra merah dengan madu
yaitu 40,63 dan rerata penyembuhan luka diabetes mellitus sesudah diberikan terapi
ozon, terapi infra merah dengan madu yaitu 25,75. Terdapat perbedaan perubahan
antara pemberian terapi ozon, terapi infra merah dengan madu dan kelompok
kontrol dengan rata-rata sebelum diberikan 35,00 dan setelah diberikan 31,88. Hasil
analisa bivariat menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan terapi ozon, terapi
infra merah dengan madu dalam proses penyembuhan luka diabetes mellitus
diperoleh Pvalue (0,000) (0,05) (Ho ditolak). Jadi, dapat disimpulkan bahwa
pemberian terapi ozon, terapi infra merah dengan madu lebih efektif dalam proses
penyembuhan luka diabetes mellitus di Kabupaten Agam. Diharapkan bagi
responden agar menerapkan penggunaan terapi ozon, terapi infra merah dengan
madu untuk penyembuhan luka diabetes mellitus serta memperhatikan personal
hygiene pada luka.