Perbedaan Pengaruh Terapi Relaksasi Nafas Dalam Dan Teknik Imajinasi Terbimbing (Guided Imagery) Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Gastritis Di Puskesmas Muaro Paiti Tahun 2024

Categorie(s):
   Skripsi
Author(s):
   Farahgita, Vania Okta
Advisor:
Kartika, Imelda R.
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Nyeri Gastritis, Terapi Relaksasi Nafas Dalam, Teknik Imajinasi Terbimbing (Guided Imagery).
DOI:
-
Abstract :
Kejadian gastritis di Indonesia Angka kejadian gastritis cukup tinggi dengan
prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Berdasarkan Data
Kesehatan Indonesia terdapat sepuluh penyakit terbanyak di rumah sakit di
Indonesia, pada pasien rawat inap gastritis berada pada posisi keenam dengan
jumlah kasus sebesar 33.580 kasus yang 60.86% terjadi pada perempuan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh terapi relaksasi nafas dalam
dan teknik imajinasi terbimbing (guided imagery) terhadap penurunan nyeri pada
pasien gastritis di Puskesmas Muaro Paiti. Metode penelitian yang digunakan
adalah quasi-experimental dengan desain two group pretest-posttest. Sebanyak 60
responden yang mengalami nyeri gastritis dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 30
responden yang diberikan terapi relaksasi nafas dalam dan 30 responden yang
diberikan teknik imajinasi terbimbing. Pengukuran intensitas nyeri dilakukan
menggunakan skala Numeric Rating Scale (NRS) sebelum dan sesudah intervensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata intensitas nyeri sebelum intervensi
pada kelompok terapi relaksasi nafas dalam adalah 5,37 (nyeri sedang) dan
menurun menjadi 3,47 (nyeri ringan) setelah intervensi. Sementara itu, pada
kelompok teknik imajinasi terbimbing, rata-rata nyeri sebelum intervensi adalah
5,27 (nyeri sedang) dan menurun menjadi 3,60 (nyeri ringan) setelah intervensi.
Analisis statistik menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan tidak ada
perbedaan signifikan antara kedua teknik (p = 0,619), yang menunjukkan bahwa
keduanya efektif dalam menurunkan nyeri namun tidak lebih unggul satu sama lain.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa baik terapi relaksasi nafas dalam
maupun teknik imajinasi terbimbing merupakan metode non-farmakologis yang
efektif dalam mengurangi intensitas nyeri pada pasien gastritis. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi referensi dalam praktik keperawatan dan meningkatkan
pemahaman tentang pentingnya terapi non-farmakologis dalam manajemen nyeri,
serta memberikan saran bagi tenaga kesehatan untuk menerapkan intervensi ini
dalam perawatan pasien gastritis. Diharapkan juga penelitian ini dapat menjadi
acuan untuk penelitian lebih lanjut mengenai teknik non-farmakologis dalam
pengelolaan nyeri.
Download From Google Drive