Search Repository Universitas Fort De Kock

Penelitian ini membahas tentang terapi komplementer pada ibu hamil di kenagarian
batagak wilayah kerja puskesmas sungai pua tahun 2024. Dari hasil studi fenomena
didapatkan bahwa 5 dari 10 orang ibu hamil menggunakan terapi herbal berupa rebusan
jahe sebagai metode utama pengobatan keluhan selama masa kehamilan seperti
menggigil, mual, pusing, dan perut kembung. Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorisasi atau mengetahui pengalaman ibu hamil dalam menggunakan terapi
komplementer di kenagarian batagk wilayah kerja puskesmas sungai pua tahun 2024.
Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenalogi. Populasi penelitian ini diambil
secara snowball sampling, yang berjumlah 10 orang di Wilayah Sungai Pua. Data diolah dan di
analisa dengan menggunakan metode Collaizi. Hasil penelitian terdapat beberapa tema,
yaitu, 1)Persepsi Masyarakat 2)Manajemen pengobatan tradisional ibu hamil 3)Status
kesehatan ibu hamil 4) Manajemen pelayanan kesehatan tradisional ibu hamil. Penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa terapi komplementer seperti penggunaan tanaman herbal,
teknik spiritual, atau terapi fisik, yang dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan
kualitas kesehatan pada ibu hamil. Saran dari penelitian ini untuk memotivasi peneliti
yang mendatang dapat lebih mendalam dan menyeluruh, sehingga memberikan
pemahaman yang lebih komprehensif dan relevan mengenai pengobatan tradisional untuk
mendukung kesejahteraan ibu hamil selama masa kehamilan.Pengobatan ini seringkali
lebih terjangkau dan dapat membantu mengatasi berbagai keluhan fisik atau mental yang
dialami oleh ibu hamil selama masa kehamilan, seperti mual muntah, nyeri, dan stres.

This study discusses complementary therapy for pregnant women in Kenagarian Batagak,
the working area of Community Health Center Sungai Pua in 2024. The results of the study
showed that 5 out of 10 pregnant women used herbal therapy in the form of ginger decoction as
the primary treatment for complaints during pregnancy, such as chills, nausea, dizziness, and
bloating. This research aims to explore or understand the experiences of pregnant women in
using complementary therapy in Kenagarian Batagak, the working area of Community Health
Center Sungai Pua in 2024. The research method is qualitative with a phenomenological
approach. The research populations were selected using snowball sampling, consisting of 10
individuals in the Sungai Pua area. The data were processed and analyzed using the Collaizi
method. The study results identified several themes: 1) Public Perception, 2) Traditional
Medicine Management for Pregnant Women, 3) Health Status of Pregnant Women, 4) Traditional
Health Service Management for Pregnant Women. The study concludes that complementary
therapies such as the use of herbal plants, spiritual techniques, or physical therapy can be
beneficial in improving the health quality of pregnant women. The recommendation from this
research is to encourage future researchers to delve deeper and more comprehensively, providing
a more thorough and relevant understanding of traditional medicine to support the well-being of
pregnant women during pregnancy. This treatment is often more affordable and can help address
various physical or mental complaints experienced by pregnant women, such as nausea, pain,
and stress.