Search Repository Universitas Fort De Kock

Tuberkulosis Paru merupakan penyakit yang menjadi faktor resiko
penyebab kematian tertinggi dari semua penyakit menular di seluruh dunia. Pada
Wilayah Kerja Puskesmas Batipuh I Kabupaten Tanah Datar Tahun 2024
ditemukan sebanyak 165 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kejadian TB Paru di UPT Puskesmas Wilayah Kerja
Batipuh I Kabupaten Tanah Datar Tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah analitik
kuantitatif dengan menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan sampel
dengan menggunakan teknik random sampling dengan besaran sampel 62
responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, analisis data meliputi
analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian TB
paru (p = 1,000), Tidak ada hubungan antara ventilasi rumah dengan kejadian TB
paru (p = 0,399), Ada hubungan antara pencahayaan hunian dengan kejadian TB
paru (p = 0,000, OR = 107,6) Tidak ada hubungan antara status ekonomi dengan
kejadian TB paru (p = 0,785), Tidak ada hubungan antara status gizi dengan
kejadian TB paru (p = 0,585), Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan
kejadian TB paru (p = 0,003, OR = 23,6 dan 11,2), Ada hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan kejadian TB paru (p = 0,027, OR = 4,190). Disimpulkan
bahwa pada penelitian ini menunjukkan tidak semua faktor berhubungan dengan
kejadian TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Batipuh I. Maka, diharapkan
kepada masyarakat agar selalu meningkatkan perilaku hidup sehat, dan
diharapkan Puskesmas meningkatkan sosialisasi mengenai penyakit TB paru, baik
melalui pelatihan, brosur, dan leaflet agar masyarakat memiliki pengetahuan dasar
mengenai penyakit TB paru.

Pulmonary tuberculosis (TB) is a disease that poses the highest risk of
death among all infectious diseases worldwide. In 2024, 165 cases were recorded
in the Batipuh I Community Health Center Working Area, Tanah Datar Regency.
This study aims to identify the factors associated with the incidence of pulmonary
TB at the UPT Community Health Center in the Batipuh I Working Area, Tanah
Datar Regency, in 2024. This research is a quantitative analytical study using a
cross-sectional design. The sample was selected through random sampling, with
a total of 62 respondents. Data collection was conducted using questionnaires, and
data analysis included univariate and bivariate analysis using the Chi-Square test.
The results showed: No significant relationship between housing density and
pulmonary TB incidence (p = 1.000), No significant relationship between home
ventilation and pulmonary TB incidence (p = 0.399), A significant relationship
between home lighting and pulmonary TB incidence (p = 0.000, OR = 107.6), No
significant relationship between economic status and pulmonary TB incidence (p
= 0.785), No significant relationship between nutritional status and pulmonary TB
incidence (p = 0.585), A significant relationship between smoking habits and
pulmonary TB incidence (p = 0.003, OR = 23.6 and 11.2), A significant
relationship between knowledge level and pulmonary TB incidence (p = 0.027,
OR = 4.190). The study concludes that not all factors are related to the incidence
of pulmonary TB in the Batipuh I Community Health Center Working Area.
Therefore, it is recommended that the community continuously adopt healthy
living behaviors, and the Community Health Center should enhance TB awareness
campaigns through training, brochures, and leaflets to improve public knowledge
of pulmonary TB.