Perbandingan Terapi Relaksasi Otot Progresif Dan Jahe Merah Dengan Terapi Musik Dan Jahe Merah Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Lima Kaum Tahun 2024
Categorie(s):
Skripsi
Author(s):
Rofifah, Qurrora Aini
Advisor:
Febrina, Cory
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Terapi relaksasi otot progresif, terapi musik, jahe merah, hipertensi.
DOI:
-
Abstract :
Tekanan darah tinggi menjadi masalah kesehatan global, prevalensi hipertensi di
Indonesia 34,11% (Riskesdas 2018). Di Sumatera Barat, hipertensi termasuk 10 besar
penyakit terbanyak 12.650 (14,96%) pada 2018. Kabupaten Tanah Datar tercatat
memiliki prevalensi hipertensi tertinggi kedua di Sumatera Barat (31,57%) pada 2022.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui Perbandingan Terapi Relaksasi Otot Progresif
Dan Jahe Merah Dengan Terapi Musik Dan Jahe Merah Terhadap Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Lima Kaum Tahun 2024. Metode
yang digunakan quasi eksprimental, dengan rancangan two group pretest posttest dan
teknik pengambilan sampel purposive sampling. Uji statistik menggunakan uji
Wilcoxon untuk pengaruh intervensi dan Man Whitney Test untuk perbedaan dua
intervensi. Hasil analisa terapi relaksasi otot progresif dan jahe merah didapatkan P-
value 0,004 sistole dan diastole. Hasil analisa terapi musik dan jahe merah didapatkan
P-value 0,006 sistole dan P-value 0,005 diasole. Hasil perbandingan terapi relaksasi
otot progresif dan jahe merah dengan terapi musik dan jahe merah didapatkan nilai P-
value 0,912 >0,05 sistolik dan P-value 0,796 >0,05 diastolik, tidak ada perbedaan
signifikan antara kedua terapi terhadap tekanan darah, bermakna kedua intervensi ini
sama-sama menurunkan tekanan darah. Saran untuk responden hipertensi agar
menerapkan terapi relaksasi otot progresif, terapi musik serta jahe merah untuk
menurunkan tekanan darah.
Indonesia 34,11% (Riskesdas 2018). Di Sumatera Barat, hipertensi termasuk 10 besar
penyakit terbanyak 12.650 (14,96%) pada 2018. Kabupaten Tanah Datar tercatat
memiliki prevalensi hipertensi tertinggi kedua di Sumatera Barat (31,57%) pada 2022.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui Perbandingan Terapi Relaksasi Otot Progresif
Dan Jahe Merah Dengan Terapi Musik Dan Jahe Merah Terhadap Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Lima Kaum Tahun 2024. Metode
yang digunakan quasi eksprimental, dengan rancangan two group pretest posttest dan
teknik pengambilan sampel purposive sampling. Uji statistik menggunakan uji
Wilcoxon untuk pengaruh intervensi dan Man Whitney Test untuk perbedaan dua
intervensi. Hasil analisa terapi relaksasi otot progresif dan jahe merah didapatkan P-
value 0,004 sistole dan diastole. Hasil analisa terapi musik dan jahe merah didapatkan
P-value 0,006 sistole dan P-value 0,005 diasole. Hasil perbandingan terapi relaksasi
otot progresif dan jahe merah dengan terapi musik dan jahe merah didapatkan nilai P-
value 0,912 >0,05 sistolik dan P-value 0,796 >0,05 diastolik, tidak ada perbedaan
signifikan antara kedua terapi terhadap tekanan darah, bermakna kedua intervensi ini
sama-sama menurunkan tekanan darah. Saran untuk responden hipertensi agar
menerapkan terapi relaksasi otot progresif, terapi musik serta jahe merah untuk
menurunkan tekanan darah.