Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien TB Paru Di Kota Padang Tahun 2024
Categorie(s):
Tesis
Author(s):
Karmila, Metia
Advisor:
Hasnita, Evi
Putra, Billy Harnaldo
Putra, Billy Harnaldo
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Faktor Kepatuhan, Kepatuhan Minum Obat, Kota Padang, Tuberkulosis.
DOI:
-
Abstract :
Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan
utama di Indonesia, termasuk di Kota Padang, dengan cakupan penemuan kasus
mencapai 67% pada tahun 2023. Keberhasilan pengobatan TB sangat bergantung
pada kepatuhan pasien dalam mengonsumsi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) secara
teratur. Namun, berbagai faktor dapat memengaruhi kepatuhan pasien, seperti
pengetahuan, motivasi, akses ke fasilitas kesehatan, serta dukungan dari tenaga
kesehatan dan keluarga. Tujuan Penelitian: Untuk menganalisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan kepatuhan minum obat pasien TB Paru di Kota Padang pada
tahun 2024.
Metode: Penelitian ini menggunakan mix methods dengan desain
explanatory sequential. Data kuantitatif dikumpulkan dari 158 responden
menggunakan teknik total sampling, sedangkan data kualitatif diperoleh dari
wawancara mendalam dengan 6 informan. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan
bahwa faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan kepatuhan pasien adalah
motivasi (p-value = 0,005), dukungan tenaga kesehatan (p-value = 0,022), dan
dukungan keluarga (p-value = 0,000). Faktor paling dominan yang mempengaruhi
kepatuhan pasien adalah dukungan keluarga/PMO (Pengawas Menelan Obat).
Pembahasan: Dukungan keluarga terbukti menjadi faktor utama dalam
meningkatkan kepatuhan pasien, baik dalam bentuk pengawasan langsung maupun
dukungan emosional. Motivasi pasien juga berperan penting, terutama dalam
membangun kesadaran akan pentingnya menyelesaikan pengobatan hingga tuntas.
Peran tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi dan pendampingan juga
berkontribusi terhadap peningkatan kepatuhan pasien.
Kesimpulan: Kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di Kota Padang
dipengaruhi oleh motivasi, dukungan tenaga kesehatan, dan dukungan keluarga,
dengan faktor dominan adalah dukungan keluarga. Oleh karena itu, strategi
peningkatan kepatuhan pasien harus melibatkan keluarga dan tenaga kesehatan
dalam pendampingan pengobatan. Policy Brief: Untuk meningkatkan kepatuhan
pasien TB dalam menjalani pengobatan, disarankan: (1) Memperkuat peran
keluarga sebagai pengawas minum obat melalui program edukasi dan
pendampingan, (2) Meningkatkan motivasi pasien melalui penyuluhan dan insentif
berbasis komunitas, dan (3) Mengoptimalkan peran tenaga kesehatan dalam
mendukung dan memantau kepatuhan pasien.
utama di Indonesia, termasuk di Kota Padang, dengan cakupan penemuan kasus
mencapai 67% pada tahun 2023. Keberhasilan pengobatan TB sangat bergantung
pada kepatuhan pasien dalam mengonsumsi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) secara
teratur. Namun, berbagai faktor dapat memengaruhi kepatuhan pasien, seperti
pengetahuan, motivasi, akses ke fasilitas kesehatan, serta dukungan dari tenaga
kesehatan dan keluarga. Tujuan Penelitian: Untuk menganalisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan kepatuhan minum obat pasien TB Paru di Kota Padang pada
tahun 2024.
Metode: Penelitian ini menggunakan mix methods dengan desain
explanatory sequential. Data kuantitatif dikumpulkan dari 158 responden
menggunakan teknik total sampling, sedangkan data kualitatif diperoleh dari
wawancara mendalam dengan 6 informan. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan
bahwa faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan kepatuhan pasien adalah
motivasi (p-value = 0,005), dukungan tenaga kesehatan (p-value = 0,022), dan
dukungan keluarga (p-value = 0,000). Faktor paling dominan yang mempengaruhi
kepatuhan pasien adalah dukungan keluarga/PMO (Pengawas Menelan Obat).
Pembahasan: Dukungan keluarga terbukti menjadi faktor utama dalam
meningkatkan kepatuhan pasien, baik dalam bentuk pengawasan langsung maupun
dukungan emosional. Motivasi pasien juga berperan penting, terutama dalam
membangun kesadaran akan pentingnya menyelesaikan pengobatan hingga tuntas.
Peran tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi dan pendampingan juga
berkontribusi terhadap peningkatan kepatuhan pasien.
Kesimpulan: Kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di Kota Padang
dipengaruhi oleh motivasi, dukungan tenaga kesehatan, dan dukungan keluarga,
dengan faktor dominan adalah dukungan keluarga. Oleh karena itu, strategi
peningkatan kepatuhan pasien harus melibatkan keluarga dan tenaga kesehatan
dalam pendampingan pengobatan. Policy Brief: Untuk meningkatkan kepatuhan
pasien TB dalam menjalani pengobatan, disarankan: (1) Memperkuat peran
keluarga sebagai pengawas minum obat melalui program edukasi dan
pendampingan, (2) Meningkatkan motivasi pasien melalui penyuluhan dan insentif
berbasis komunitas, dan (3) Mengoptimalkan peran tenaga kesehatan dalam
mendukung dan memantau kepatuhan pasien.