Evaluasi Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Melalui Penerapan Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) Di Puskesmas Air Santok Dan Puskesmas Kampung Baru Padusunan Kota Pariaman Tahun 2024
Categorie(s):
Tesis
Author(s):
Warni, Isneli
Advisor:
Hasnita, Evi
Oktavianis
Oktavianis
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Integrasi Layanan Kesehatan Primer; Standar Pelayanan Minimal; Evaluasi Capaian SPM.
DOI:
-
Abstract :
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) merupakan upaya untuk menata
dan mengoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer. Penguatan pelayanan
kesehatan primer dilakukan karena fakta menunjukkan capaian Standar Pelayanan
Minimal (SPM) bidang kesehatan tahun 2021 masih jauh dari target yang ditetapkan
dan beban kesehatan yang masih tinggi serta sebagian besar kasus kematian yang
terjadi di Indonesia merupakan kasus yang dapat dicegah. Dinkes Kota Pariaman
memiliki tujuh puskesmas dengan dua puskesmas yang telah menerapkan ILP, yaitu
Puskesmas Air Santok dan Puskesmas Kampung Baru Padusunan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi capaian SPM kesehatan
melalui penerapan ILP di Puskesmas Air Santok dan Puskesmas Kp. Baru Padusunan
dengan menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara
mendalam pada bulan Januari-Februari 2025 dan dianalisis secara tematik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 12 indikator SPM di Puskesmas
Air Santok tahun 2024, hanya satu indikator yang belum tercapai, yaitu Pelayanan
Kesehatan Usia Produktif dengan hasil capaian 87,21% dari target 100%. Sedangkan
dari 12 indikator SPM di Puskesmas Kp. Baru Padusunan hanya 5 SPM yang
mencapai target 100%, yaitu Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Pelayanan Kesehatan
Ibu Bersalin, Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar, Pelayanan Kesehatan
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat, dan Pelayanan Kesehatan Orang
Dengan Tuberkulosis. Tetapi secara keseluruhan capaian indikator SPM lainnya
menunjukkan peningkatan walaupun masih belum 100%.
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Puskesmas
Air Santok dan Puskesmas Kampung Baru Padusunan setelah melakukan penerapan
Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) Tahun 2024 mengalami peningkatan
capaian indikator dibandingkan sebelum menerapkan ILP walaupun peningkatan
terjadi tidak signifikan karena penerapan ILP di Puskesmas Kampung Baru
Padusunan baru dimulai sejak Agustus 2024.
dan mengoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer. Penguatan pelayanan
kesehatan primer dilakukan karena fakta menunjukkan capaian Standar Pelayanan
Minimal (SPM) bidang kesehatan tahun 2021 masih jauh dari target yang ditetapkan
dan beban kesehatan yang masih tinggi serta sebagian besar kasus kematian yang
terjadi di Indonesia merupakan kasus yang dapat dicegah. Dinkes Kota Pariaman
memiliki tujuh puskesmas dengan dua puskesmas yang telah menerapkan ILP, yaitu
Puskesmas Air Santok dan Puskesmas Kampung Baru Padusunan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi capaian SPM kesehatan
melalui penerapan ILP di Puskesmas Air Santok dan Puskesmas Kp. Baru Padusunan
dengan menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara
mendalam pada bulan Januari-Februari 2025 dan dianalisis secara tematik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 12 indikator SPM di Puskesmas
Air Santok tahun 2024, hanya satu indikator yang belum tercapai, yaitu Pelayanan
Kesehatan Usia Produktif dengan hasil capaian 87,21% dari target 100%. Sedangkan
dari 12 indikator SPM di Puskesmas Kp. Baru Padusunan hanya 5 SPM yang
mencapai target 100%, yaitu Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Pelayanan Kesehatan
Ibu Bersalin, Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar, Pelayanan Kesehatan
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat, dan Pelayanan Kesehatan Orang
Dengan Tuberkulosis. Tetapi secara keseluruhan capaian indikator SPM lainnya
menunjukkan peningkatan walaupun masih belum 100%.
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Puskesmas
Air Santok dan Puskesmas Kampung Baru Padusunan setelah melakukan penerapan
Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) Tahun 2024 mengalami peningkatan
capaian indikator dibandingkan sebelum menerapkan ILP walaupun peningkatan
terjadi tidak signifikan karena penerapan ILP di Puskesmas Kampung Baru
Padusunan baru dimulai sejak Agustus 2024.