Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2024

Categorie(s):
   Tesis
Author(s):
   Emilda
Advisor:
Hasnita, Evi
Oktavianis
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Gangguan jiwa, Analisis.
DOI:
-
Abstract :
Gangguan jiwa merupakan gangguan yang tidak menimbulkan masalah
kesehatan yang serius, tetapi penderita mempunyai masalah dalam bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar dan menimbulkan beban bagi keluarga. Puskesmas
Semurup menduduki urutan ke 8 dalam penangan kasus jiwa dari 21 puskesmas
yang ada di Kabupaten Kerinci. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi kejadian gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas
Semurup tahun 2024.
Metode penelitian adalah mixed methods, penelitian dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Semurup pada bulan Februari-Maret 2024, total sampel 100
pasien (50 pasien dengan diagnosa skizofrenia sebagai kasus, dan 50 pasien
gangguan jiwa ringan hingga depresi sebagai kontrol) yang dipilih secara
purposive sampling. Instrumen menggunakan kuisoner, data dianalisis secara
univariat, bivariat (uji chi-square) dan multivariat (regresi logistik berganda)
Penelitian kualitatif dengan Indepth interview dengan pendekatan input, proses,
output sebanyak 7 informan, diolah dengan matriks triangulasi data.
Hasil penelitian kuantitatif menunjukan faktor yang berhubungan dengan
kejadian gangguan jiwa adalah genetik (p=0,000,OR=7,071). Analisis dilanjutkan
dengan mengeluarkan faktor genetik di dapatkan faktor yang berhubungan dengan
gangguan jiwa adalah status lingkungan sosial masyarakat (p=0,012,OR=4,510),
status ekonomi (p=0,028,OR=3,714). Hasil penelitian kualitatif menunjukan
bahwa sudah ada kebijakan, dana tersedia, tenaga masih kurang, dan sarana
prasarana sudah ada masih diperlukan perbaikan.
Faktor penyebab gangguan jiwa yang paling dominan di Puskesmas
Semurup tahun 2024 adalah lingkungan sosial masyarakat (p=0,019,OR=3,882).
Penelitian kualitatif dapat disimpulkan bahwa belum maksimal kegiatan promotif
dalam identifikasi, pengenalan tanda dan penyebab gangguan jiwa. Maka
diharapkan tenaga kesehatan lebih aktif dalam melakukan deteksi dini, edukasi,
promosi kesehatan melalui program jiwa agar kasus gangguan jiwa diwilayah
kerja Puskesmas Semurup bisa dikendalikan.
Download From Google Drive