Strategi Menuju Zero Stunting Kota Pariaman 2022
Categorie(s):
Tesis
Author(s):
Putera. N, Whillyam
Advisor:
Sulung, Neila
Oktavianis
Oktavianis
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
impementasi, kebijakan, stunting
DOI:
-
Abstract :
Masalah gizi stunting (balita pendek) merupakan salah satu masalah gizi
yang krusial, khususnya di negara-negara miskin dan berkembang. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 83 tahun 2017 tentang Sebuah Kebijakan Strategis
Gizi dan Pangan yang menegaskan tentang penyusunan suatu Rencana Aksi
Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) dan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi
(RAD-PG). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pariaman Stunting 2021
10.3 % dan 2022 9.0 % dengan target nasional 14%.
Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. enelitian akan dilaksanakan di
Kota Pariaman dengan menggunakan 5 informan. Teknik analisis data kualitatif
dilakukan dengan cara analisis konteks pernyataan hasil data sekunder dan data
primer dari sebuah informan. Teknik analisis data adalah : (1) Reduksi Data (data
reduction), (2) Penyajian Data dan (3) Penarikan Kesimpulan. Diperkuat dengan
menggunakan 2 teknik yaitu (1) Triangulasi Sumber dan (2) Triangulasi Teknik..
Hasil penelitian ditemukan (1) SK Wali Kota Pariaman, yang bertugas
untuk mengoordinasikan, menyinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan 4
percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan
melibatkan lintas sektor di setiap tingkatan wilayah, (2) emua stakholder
dilibatkan dalam rangka menurunkan angka stunting ini, mulai dari Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana
(DP3AKB), Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
(DPMDes), Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Puskesmas, Kecamatan, Desa dan
kelurahan sampai para Kader KB yang ada, (3) Berdasarkan hasil wawancara di
atas terlihat pemerintah kota Pariaman beserta jajarannya telah mempersiapakan
pendanaan untuk mensukseskan program ini dari APBD, APBN, CSR, Swadaya
Masyarakat, Dana Desa dan (4) Berdasarkan hasil wawancara di atas Akses
sarana dan prasarana sanitasi.
Bagi Dinas Kesehatan dan organisasi pemerintahan yang dilibatkan dalam
penanganan stunting Kabupaten Buton Selatan kiranya agar tetap konsisten dalam
melaksanakan Strategi dalam menekan laju penderita stunting. Dan semakin gigi
dalam melakukan pekerjaan agar semua tujuan yang ingin dicapai berjalan sesuai
dengan yang diinginkan.
yang krusial, khususnya di negara-negara miskin dan berkembang. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 83 tahun 2017 tentang Sebuah Kebijakan Strategis
Gizi dan Pangan yang menegaskan tentang penyusunan suatu Rencana Aksi
Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) dan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi
(RAD-PG). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pariaman Stunting 2021
10.3 % dan 2022 9.0 % dengan target nasional 14%.
Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. enelitian akan dilaksanakan di
Kota Pariaman dengan menggunakan 5 informan. Teknik analisis data kualitatif
dilakukan dengan cara analisis konteks pernyataan hasil data sekunder dan data
primer dari sebuah informan. Teknik analisis data adalah : (1) Reduksi Data (data
reduction), (2) Penyajian Data dan (3) Penarikan Kesimpulan. Diperkuat dengan
menggunakan 2 teknik yaitu (1) Triangulasi Sumber dan (2) Triangulasi Teknik..
Hasil penelitian ditemukan (1) SK Wali Kota Pariaman, yang bertugas
untuk mengoordinasikan, menyinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan 4
percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan
melibatkan lintas sektor di setiap tingkatan wilayah, (2) emua stakholder
dilibatkan dalam rangka menurunkan angka stunting ini, mulai dari Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana
(DP3AKB), Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
(DPMDes), Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Puskesmas, Kecamatan, Desa dan
kelurahan sampai para Kader KB yang ada, (3) Berdasarkan hasil wawancara di
atas terlihat pemerintah kota Pariaman beserta jajarannya telah mempersiapakan
pendanaan untuk mensukseskan program ini dari APBD, APBN, CSR, Swadaya
Masyarakat, Dana Desa dan (4) Berdasarkan hasil wawancara di atas Akses
sarana dan prasarana sanitasi.
Bagi Dinas Kesehatan dan organisasi pemerintahan yang dilibatkan dalam
penanganan stunting Kabupaten Buton Selatan kiranya agar tetap konsisten dalam
melaksanakan Strategi dalam menekan laju penderita stunting. Dan semakin gigi
dalam melakukan pekerjaan agar semua tujuan yang ingin dicapai berjalan sesuai
dengan yang diinginkan.