Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pemeriksaan Sputum Pada Suspek Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Tahun 2024
Categorie(s):
Tesis
Author(s):
Mardhatilla, Lutfiana
Advisor:
Nurdin
Sulung, Neila
Sulung, Neila
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Pemeriksaan sputum, sikap, stigma, tuberkulosis paru.
DOI:
-
Abstract :
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu dari 10 penyebab utama kematian
di dunia. Pada tahun 2020, sekitar 10 juta orang terkena TB dan 1,2 juta
meninggal. WHO dalam Global Tuberculosis Report 2022 melaporkan 10,6 juta
kasus baru TB pada tahun 2021 secara global. TB adalah pembunuh kedua setelah
HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang mempengaruhi
pemeriksaan sputum pada suspek TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bangko.
Penelitian ini menggunakan metode mix method dengan desain cross sectional
pada 100 responden untuk kuantitatif, dan wawancara mendalam pada 8 informan
untuk kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada AgustusSeptember 2024. Hasil
penelitian kuantitatif menunjukkan pengetahuan, sikap, budaya, peran kader,
petugas kesehatan, dan stigma nilai p < 0,05 berarti memiliki hubungan yang
signifikan dengan pemeriksaan sputum pada suspek TB paru. Sikap adalah
variabel yang paling berpengaruh terhadap pemeriksaan sputum suspek TB (OR =
0,417 ; 95% CI 0,160 1,086). Hasil penelitian kualitatif menunjukkan program
TB di Puskesmas Bangko terkendala pada pelaksanaan skrining TB dan
investigasi kontak kasus TB, dimana responden banyak menolak untuk dilakukan
pemeriksaan dahak. Kesimpulan sikap yang menolak untuk diperiksa berpengaruh
signifikan terhadap pemeriksaan sputum pada suspek TB paru. Diharapkan
Puskesmas Bangko perlu mengoptimalkan program TB dengan meningkatkan
sosialisasi dan penyuluhan tentang penyakit TB.
di dunia. Pada tahun 2020, sekitar 10 juta orang terkena TB dan 1,2 juta
meninggal. WHO dalam Global Tuberculosis Report 2022 melaporkan 10,6 juta
kasus baru TB pada tahun 2021 secara global. TB adalah pembunuh kedua setelah
HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang mempengaruhi
pemeriksaan sputum pada suspek TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bangko.
Penelitian ini menggunakan metode mix method dengan desain cross sectional
pada 100 responden untuk kuantitatif, dan wawancara mendalam pada 8 informan
untuk kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada AgustusSeptember 2024. Hasil
penelitian kuantitatif menunjukkan pengetahuan, sikap, budaya, peran kader,
petugas kesehatan, dan stigma nilai p < 0,05 berarti memiliki hubungan yang
signifikan dengan pemeriksaan sputum pada suspek TB paru. Sikap adalah
variabel yang paling berpengaruh terhadap pemeriksaan sputum suspek TB (OR =
0,417 ; 95% CI 0,160 1,086). Hasil penelitian kualitatif menunjukkan program
TB di Puskesmas Bangko terkendala pada pelaksanaan skrining TB dan
investigasi kontak kasus TB, dimana responden banyak menolak untuk dilakukan
pemeriksaan dahak. Kesimpulan sikap yang menolak untuk diperiksa berpengaruh
signifikan terhadap pemeriksaan sputum pada suspek TB paru. Diharapkan
Puskesmas Bangko perlu mengoptimalkan program TB dengan meningkatkan
sosialisasi dan penyuluhan tentang penyakit TB.