Search Repository Universitas Fort De Kock

Faktor kemungkinan yang menjadi risiko terjadinya penyakit Tuberkulosis
diantaranya yaitu faktor kependudukan (umur, jenis kelamin, status gizi, peran
keluarga, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan), faktor lingkungan rumah (luas
ventilasi, kepadatan hunian, intensitas pencahayaan, jenis lantai, kelembaban
rumah, suhu dan jenis dinding), perilaku (kebiasaan membuka jendela setiap pagi
dan kebiasaan merokok) dan riwayat kontak. Tujuan penelitian untuk mengetahui
analisis determinan terhadap kejadian kasus tuberkulosis di Kabupaten Sinjunjung
tahun 2024. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2024. Desain penelitian
adalah case control atau kasus kontrol. Populasi terjangkau pada penelitian adalah
masyarakat berusia 15 tahun sampai 70 tahun di Kabupaten Sijunjung sebanyak
150 sampel yang terdiri dari kelompok kasus 75 responden dan kontrol 75
responden dengan teknik total sampling. Analisa data menggunakan komputerisasi.
Hasil penelitian kelompok kasus sebanyak 75 orang (50,0%), kepadatan hunian
padat 42 orang (56,0%), status gizi buruk yaitu 39 orang (52,0%), ada riwayat
kontak yaitu 38 orang (50,7%), merokok 46 orang (61,3%), tidak ada riwayat
penyakit yaitu 44 orang (58,7%). Ada hubungan antara kepadatan hunian
(p=0,000), status gizi (p=0,000), riwayat kontak (p=0,000), ada kebiasaan merokok
(p=0,022), riwayat penyakit (p=0,309) dan variabel yang paling kuat pengaruhnya
terhadap kejadian TBC adalah status gizi. Kesimpulan bahwa terbukti ada
hubungan kepadatan hunian, status gizi, riwayat kontak dan kebiasaan merokok
kecuali riwayat penyakit dengan variabel yang paling kuat pengaruhnya dengan
kejadian TBC adalah status gizi. Disarankan perlu adanya intervensi yang
komprehensif untuk memperbaiki kondisi tempat tinggal dan meningkatkan status
gizi masyarakat.

Possible risk factors for Tuberculosis include population factors (age,
gender, nutritional status, family role, income level, education level), home
environment factors (ventilation area, housing density, lighting intensity, floor type,
house humidity, temperature and type of walls), behavior (habit of opening
windows every morning and smoking habits) and contact history. The purpose of
the study was to determine the analysis of determinants of the incidence of
tuberculosis cases in Sinjunjung Regency in 2024. The study was conducted in
August 2024. The research design was case control. The accessible population in
the study was people aged 15 years to 70 years in Sijunjung Regency as many as
150 samples consisting of a case group of 75 respondents and a control group of 75
respondents with a total sampling technique. Data analysis using computerization.
The results of the case group study were 75 people (50.0%), dense housing density
42 people (56.0%), poor nutritional status 39 people (52.0%), there was a history
of contact 38 people (50.7%), smoking 46 people (61.3%), no history of disease 44
people (58.7%). There was a relationship between housing density (p = 0.000),
nutritional status (p = 0.000), contact history (p = 0.000), smoking habits (p =
0.022), history of disease (p = 0.309) and the variable with the strongest influence
on the incidence of TB was nutritional status. The conclusion is that there is a
relationship between housing density, nutritional status, contact history and
smoking habits except for disease history with the variable with the strongest
influence is nutritional status. It is recommended that comprehensive interventions
are needed to improve housing conditions and increase the nutritional status of the
community.