Analisis Deskriptif Yang Mempengaruhi Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Kota Padang Tahun 2024
Categorie(s):
Tesis
Author(s):
Sari, Putri Permata
Advisor:
Oktavianis
Nurdin
Nurdin
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
BBLR, ANC, Paritas, Sosial Budaya, Usia.
DOI:
-
Abstract :
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi lahir berat < 2500 gram yang
mempunyai resiko lebih tinggi untuk terjadinya penyimpangan perkembangan
dibandingkan dengan populasi bayi umumnya. Resiko penyimpangan perkembangan
pada BBLR sebanyak 2-5 kali lebih sering dibandingkan dengan bayi lahir berat
normal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian
bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kota Padang tahun 2024.
Jenis penelitian ini adalah mix method desain penelitian Deskriptif, dilaksanakan
April Juni 2024. Populasi Puskesmas yaitu 34 BBLR. Teknik pengambilan sampel
dengan total sampling 34 bayi. Analisa data univariate. kualitatif metode
menggunakan cara indepth interview. Informan dalam penelitian ini berjumlah 9
informan. Dianalisa dengan empat langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data didapatkan dalam proses
triangulasi data.
Hasil penelitian Kuantitatif didapatkan 26 responden (79,4%) memiliki usia yang
tidak berisiko. 26 responden (76,5%) memiliki kunjungan ANC yang tidak lengkap.
29 responden (85,3%) memiliki sosial ekonomi yang rendah. 20 responden (58,8%)
tidak memiliki riwayat penyakit. 19 responden (55,9%) mengalami paritas yang tidak
berisiko. 26 responden (76,5%) memiliki sosial budaya yang kurang baik. Hasil
kualitatif diperoleh penyebab ibu yang melahirkan BBLR karena ibu hamil KEK, ibu
yang preeklamsi. Jadi penyebab bayi BBLR banyak yang di sebabkan oleh penyakit
bawaan pada ibu, factor psikis, ekonomi, jarak anak terlalu dekat.
Diharapkan kepada ibu hamil lebih waspada dan melakukan pemeriksaan
kehamilan sesuai rekomendasi perintah yaitu minimal satu kali pada trimester
pertama,minimal satu kali trimester kedua dan minimal 2 kali trimester ketiga. Perlu
dilanjutkan dan ditingkatkan untuk menjamin kehamilan aman bagi ibu dan anak
sehingga bayi dapat dilahirkan dalam kondisi sehat dan normal.
mempunyai resiko lebih tinggi untuk terjadinya penyimpangan perkembangan
dibandingkan dengan populasi bayi umumnya. Resiko penyimpangan perkembangan
pada BBLR sebanyak 2-5 kali lebih sering dibandingkan dengan bayi lahir berat
normal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian
bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kota Padang tahun 2024.
Jenis penelitian ini adalah mix method desain penelitian Deskriptif, dilaksanakan
April Juni 2024. Populasi Puskesmas yaitu 34 BBLR. Teknik pengambilan sampel
dengan total sampling 34 bayi. Analisa data univariate. kualitatif metode
menggunakan cara indepth interview. Informan dalam penelitian ini berjumlah 9
informan. Dianalisa dengan empat langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data didapatkan dalam proses
triangulasi data.
Hasil penelitian Kuantitatif didapatkan 26 responden (79,4%) memiliki usia yang
tidak berisiko. 26 responden (76,5%) memiliki kunjungan ANC yang tidak lengkap.
29 responden (85,3%) memiliki sosial ekonomi yang rendah. 20 responden (58,8%)
tidak memiliki riwayat penyakit. 19 responden (55,9%) mengalami paritas yang tidak
berisiko. 26 responden (76,5%) memiliki sosial budaya yang kurang baik. Hasil
kualitatif diperoleh penyebab ibu yang melahirkan BBLR karena ibu hamil KEK, ibu
yang preeklamsi. Jadi penyebab bayi BBLR banyak yang di sebabkan oleh penyakit
bawaan pada ibu, factor psikis, ekonomi, jarak anak terlalu dekat.
Diharapkan kepada ibu hamil lebih waspada dan melakukan pemeriksaan
kehamilan sesuai rekomendasi perintah yaitu minimal satu kali pada trimester
pertama,minimal satu kali trimester kedua dan minimal 2 kali trimester ketiga. Perlu
dilanjutkan dan ditingkatkan untuk menjamin kehamilan aman bagi ibu dan anak
sehingga bayi dapat dilahirkan dalam kondisi sehat dan normal.