Search Repository Universitas Fort De Kock

Rokok elektrik adalah alat untuk memanaskan nikotin yang awalnya diciptakan
sebagai alternatif mengurangi asupan nikotin rokok konvensional sesuai arahan dokter.
Pengguna rokok elektrik meningkat setiap tahunnya yang ditandai dengan bertambahnya
toko rokok elektrik di Kota Bukittinggi. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan
penggunaan rokok elektrik dan evaluasi kebijakan rokok elektrik di Kota Bukittinggi
Tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah penelitian mix methode. Populasi penelitian
sebanyak 3500 rata-rata kunjungan perbulan dengan sampel sebanyak 100 responden dan
4 informan. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian
dilakukan pada bulan Juli sampai September tahun 2024. Teknik analisis menggunakan
teknik univariat dan reduksi data, triangulasi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan 54% responden berusia remaja, 92% responden
berjenis kelamin laki-laki, 59% responden pendidikan SLTA, 23% responden pekerjaan
pelajar/mahasiswa. 56% responden memiliki pengetahuan tinggi. Sikap responden positif
53%. 53% lingkungan responden positif tentang rokok elektrik. Selanjutnya peraturan
rokok sudah ada pada Perda KTR nomor 11 tahun 2014 di Kota Bukittinggi tetapi belum
menjelaskan rokok elektrik secara rinci, Perda tersebut belum terlaksana sepenuhnya
karena berbagai faktor, seperti kurangnya dana, tidak adanya petugas, pemangku
kebijakan dan masyarakat banyak yang melanggar perda tersebut. Kemudian Sosialisasi
Perda tersebut sudah lama tidak dilakukan. Kesimpulan masih terdapat responden dengan
pengetahuan rendah, sikap negatif, lingkungan negatif tentang penggunaan dan peraturan
yang mengatur rokok elektrik. Diharapkan pemerintah memberikan sosialisasi untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat serta mengawasi penggunaan dan peredaran
rokok elektrik. Dan melakukan revisi peraturan yang telah ada yang bisa merujuk pada
Peraturan Pemerintah terbaru nomor 28 Tahun 2024.

Electronic cigarettes are devices used to heat nicotine, originally created as an
alternative to reduce nicotine intake from conventional cigarettes under medical
guidance. The use of electronic cigarettes has been increasing every year, as evidenced
by the growing number of electronic cigarette stores in Bukittinggi City. The aim of this
study is to describe the usage of electronic cigarettes and evaluate the policies regarding
electronic cigarettes in Bukittinggi City in 2024. This study employs a mixed-method
approach. The population consists of an average of 3,500 monthly visitors, with a sample
of 100 respondents and 4 informants. Sampling was conducted using the accidental
sampling technique. The research was carried out from July to September 2024. The
analysis techniques include univariate analysis, data reduction, data triangulation, data
presentation, and conclusion drawing. The results show that 54% of respondents are
teenagers, 92% of respondents are male, 59% have high school-level education, and 23%
are students. Additionally, 56% of respondents have a high level of knowledge, and 53%
have a positive attitude toward electronic cigarettes. Moreover, 53% of respondents`
environments have a positive view of electronic cigarettes. There is already a regulation
regarding smoking, the Smoke-Free Area Regulation (Perda KTR) No. 11 of 2014 in
Bukittinggi City, but it does not specifically address electronic cigarettes in detail. The
regulation has not been fully implemented due to various factors, such as lack of funding,
absence of enforcement officers, policymakers, and widespread violations by the public.
Furthermore, the socialization of the regulation has not been carried out for a long time.
In conclusion, there are still respondents with low knowledge, negative attitudes, and
negative environments regarding the use and regulation of electronic cigarettes. It is
expected that the government will provide socialization to increase public knowledge and
monitor the usage and distribution of electronic cigarettes, as well as revise the existing
regulations in line with the latest Government Regulation No. 28 of 2024.