Search Repository Universitas Fort De Kock

Rokok mengandung nikotin dan tar. Di Indonesia perilaku merokok masih
banyak di jumpai salah satunya di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efektivitas promosi kesehatan menggunakan media audio visual
dan media sosial dalam upaya perubahan perilaku merokok pada pelajar di Ampek
Angkek Kabupaten Agam tahun 2024.
Penelitian ini adalah penelitian mix methode menggunakan desain quasi
eksperiment dan kualitatif. Populasi pada penelitian ini sebanyak 289 siswa dan 71
sampel dan 14 informan. Analisis kuantitatif dilakukan dengan uji t test. Analisis
kualitatif dilakukan dengan cara Triangulasi.
Hasil penelitian kualitatif dari wawancara mendalam yaitu sudah
diterapkannya aturan dilarang merokok di lingkungan sekolah tetapi masih ada baik
guru ataupun siswa yang melanggar aturan tersebut. Hasil uji statistik pada sikap
pv (0.026<0.05) terdapat perbedaan rata rata sikap sebelum dan sesudah
diberikannya media audiovisual. Sedangkan pada pengetahuan pv(0.000<0.05)
tidak ada terdapat perbedaan rata rata sebelum dan sesudah diberikannya media
audio visual. Hasil pada pengetahuan pv(0.0000.05) tidak
terdapat perbedaan rata rata sebelum dan sesudah diberikannya media sosial.
Kesimpulan dari penelitian ini Peraturan dilarang merokok disekolah yang
berupa edaran belum terlaksana secara optimal, ada perbedaan rata rata sikap pada
media audio sosial dan pengetahuan pada media sosial. Saran dari peneliti yaitu
agar melibatkan orang tua dalam upaya perubahan perilaku pada pelajar, intervensi
yang digunakan baik itu media audio visual ataupun media sosial sama bagusnya
karena media audio visual dan media sosial merupakan video yang bagus untuk
digunakan sebagai promosi kesehatan.

Cigarettes contain nicotine and tar. In Indonesia, smoking behaviour is still
widely found, one of which is in the school environment. This study aims to
determine the effectiveness of health promotion using audio visual media and social
media in efforts to change smoking behaviour in students in Ampek Angkek Agam
Regency in 2024.
This research is a mixed method research using quasi-experiment and
qualitative designs. The population in this study were 289 students and 71 samples
and 14 informants. Quantitative analysis was carried out with the t test. Qualitative
analysis was carried out by means of triangulation.
The results of qualitative research from in-depth interviews are that the rules
of no smoking have been implemented in the school environment but there are still
both teachers and students who violate these rules. Statistical test results on attitude
pv (0.026 <0.05) there is an average difference in attitude before and after the
provision of audiovisual media. While in knowledge pv (0.000 <0.05) there is no
difference in the average before and after the provision of audio-visual media. The
results on knowledge pv (0.000 0.05) there is no difference in
average before and after being given social media.
The conclusion of this study is that the regulation of no smoking in schools
in the form of circulars has not been implemented optimally, there is an average
difference in attitudes on social audio media and knowledge on social media.
Suggestions from researchers are to involve parents in efforts to change behaviour
in students, the interventions used are either audio visual media or social media are
equally good because audio visual media and social media are good videos to be
used as health promotion.