Evaluasi Program Penyakit Tidak Menular (PTM) Pada Kasus Hipertensi Di Puskesmas Kabupaten Kerinci Tahun 2024
Categorie(s):
Tesis
Author(s):
Pradipta, Reza Cynthia
Advisor:
Oktavianis
SIlvia
SIlvia
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Volume:
-
Keyword(s):
Evaluasi Program P2PTM
DOI:
-
Abstract :
Pada Era globalisasi salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang masih tinggi yaitu hipertensi. Di Indonesia pada tahun 2022 kejadian hipertensi yaitu 31,7%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Evaluasi Program Penyakit Tidak Menular (PTM) Pada Kasus Hipertensi di Puskesmas Kabupaten Kerinci Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan metode (mixed methods) dengan desain crossectional dan fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Lempur dan Puskesmas Lolo dimulai pada Awal Februari 2024 - akhir Februari 2024. Populasi penelitian ini yaitu seluruh pendetita hipertensi yang berjumlah 1058 orang dengan jumlah sampel kuantitatif sebanyak 91 orang penderita hipertensi. Sedangkan jumlah informan kualitatif yaitu sebanyak 12 orang informan. Teknik pengumpulan data dilakukan denga membagikan kuesioner dan melakukan indept interview. Analisa data pada penelitian kuantitatif dilakukan secara univariat dan pada penelitian kualitatif yaitu penyajian data berdasarkan triagulasi data. Hasil penelitian kuantitatif didapatkan 50 orang (54,9%) dengan usia dalam kategori tidak beresiko yaitu < 60 tahun, 48 orang (52,7%) yang berjenis kelamin perempuan, 46 orang (50,5%) yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit hipertensi, 50 orang (54,9%) dengan perilaku merokok sebagai perokok pasif, 66 orang (72,5%) yang melakukan aktivitas fisik dalam kategori kurang baik, 29 orang (31,9%) mengalami obesitas, 49 orang (53,8%) dengan perilaku konsumsi garam yang berlebihan, 58 orang (63,7%) dengan status stress dalam kategori rendah dan 53 orang (58,2%) yang mendapatkan dukungan keluarga. Hasil kualitatif pada penelitian dari segi input masih terkendala dana, SDM dan sarana. Dari segi proses sudah baik namun masih terjadi kendala dari segi Dana, SDM dan sarana. Dari segi output terjadi penurunan kasus hipertensi dalam 2 tahun terakhir yaitu 43,1% pada tahun 2022 dan 36,7% pada tahun 2023. Kesimpulan masih terjadi kendala dari segi dana (anggaran dana dari kabupaten tidak mencukupi), SDM (jumlah kader kurang) dan sarana (akses) dalam proses pelaksanaan program P2PTM. Untuk itu disarankan kepada petugas kesehatan untuk dapat mengatasi kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan program P2PTM.