Hubungan Dukungan Keluarga Dan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Stress Pada Pasien Stroke Iskemik Di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2016

Categorie(s):
   Skripsi
Author(s):
   Kardela, Arson
Advisor:
Hasnita, Evi
Yenni
ISSN/ISBN:
-
eISSN/eISBN:
-
Keyword(s):
Dukungan keluarga, dukungan sosial, stress, stroke iskemik.
DOI:
-
Abstract :
Stroke atau serangan otak (brainattack) adalah suatu devisit neurologis mendadak susunan saraf pusat yang disebabkan oleh peristiwa iskemik atau hemoragik. Kejadian stroke di dunia cukup tinggi. Hal ini terbukti dari data yang menunjukkan setiap tahunnya stroke menyerang sekitar 15.000.000 orang di seluruh dunia. Sedangkan kejadian stroke di Indonesia, prevalensinya cukup tinggi dan menunjukkan kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan sosial dengan tingkat stress pada pasien stroke iskemik di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2016 Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2016. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua klien yang mengalami stroke iskemik di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi.. Dengan teknik pengampilan sampel menggunakan accidental sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 36 sampel. Variabel independen dukungan keluarga dan sosial Sedangkan variabel dependen adalah tingkat Stresspasien stroke iskemik. Penelitian ini menghubungkan dua variabel dengan menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian didapatkan Responden yang memiliki dukungan keluarga kurang baik 14 (38,9 %). Responden yang memiliki dukungan sosial kurang baik 18 (50%). Responden yang mengalami stress sedang 26 (72,2%) . Ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat stress dengan nilai p=0,005 dan OR=0,075. Ada hubungan dukungan sosial dengan tingkat stress dengan nilai p= p=0,009 dan OR= 0,059 Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dan sosial dengan tingkat stress pada pasien stroke iskemik di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2016. Diharapkan pada keluarga dan sosial memberikan perhatian kepada penderita stroke agar tingkat stress yang dialami berkurang.